8 MDTA di Rohul Terancam Tutup, Kakan Kemenag Harapkan Dana Hibah Madrasah Kembali Diaktifkan
Kamis,24 Mei 2018 | 20:07:51 WIB
Ket Foto : Drs H Syahruddin MSy
PASIRPENGARAIAN (RIAUSKY.COM)
- Kantor Kementrian Agama Rokan Hulu (Rohul) mencatat sedikitnya ada
delapan Madrasah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (MDTA) yang tersebar di 16
kecamatan terancam tutup.
Itu disebabkan, karena sampai saat ini
Pemerintah Kabupaten Rohul belum mengakomodir dana hibah untuk
madrasah.Kepala Kantor (Kakan) Kemenag Rohul, Drs H Syahruddin MSy
mengakui, kalau dana hibah yang berasal dari APBD Rohul tersebut sangat
berpengaruh untuk menopang penghasilan yang diterima guru honor
madrasah.
Menurut mantan Kasi Pendis Kemenag Rohul
itu, selama ini imbalan yang diterima para guru MDTA masih dibawah UMK
yakni, 300 hingga 700 ribu per bulan.
"Ya, untuk tambahan gaji itu mereka biasa
mendapat dana hibah, tapi sekarang itu sudah tiada lagi," kata Syahrudin
kepada wartawan, Kamis, (24/5/2018).
Oleh karena itu, lanjut Syahrudin pihak
madrasah tidak mampu lagi melanjutkan pendidikan agama Islam kepada
anak-anak masyarakat. Padahal, saat ini pendidikan agama cukup diminati
oleh masyarakat.
Untuk kelanjutan pendidikan agama Islam di
wilayah Negeri Seribu Suluk tersebut kata Syahrudin mengharapkan,
perhatian khusus dari Pemkab Rohul, agar tahun depan bisa mengakomodir
dana hibah bagi MDTA..
Dirinya mengakui telah berkomunikasi dengan Ketua DPRD Kelmi Amri SH membahas persoalan yang dihadapi guru-guru madrasah itu.
Sambung Syahruddin, DPRD melalui hak inisiatifnya akan membuat peraturan daerah (Perda) terkait usulan pendidikan Islam itu.
"Kita sangat berharap sekali rencana DPRD,
karena ini berkaitan dengan nasib 2.070 guru MDTA dan tiga ribuan guru
madrasah," sebut Syahrudin seraya menyebut peran madrasah sangat
penting untuk membangun mental dan karakter anak bangsa. (R11/Mcr)
http://riausky.com/news/detail/27416/8-mdta-%C2%A0di-rohul-terancam-tutup-kakan-kemenag-harapkan-dana-hibah-madrasah-kembali-diaktifkan.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar