Sabtu, 17 November 2018 21:27 WIB
Sudah 4 Tahun, Harga Karet di Inhu Tak Kunjung Membaik, Anak Petani Terancam Putus Sekolah
Ilustrasi (int)
RENGAT -
Sudah lebih dari tiga tahun, harga getah karet di Kabupaten Indragiri
Hulu, Riau tak kunjung membaik, melainkan terus mengalami penurunan
hingga mencapai angka Rp5000 per kilogram.Hal itu membuat para
petani terjepit. Ditambah curah hujan yang tinggi, membuat para petani
tidak bisa beraktifitas menyadap karet mereka."Akibat dari semua
ini, kami para petani sudah merasa teraniaya, bahkan kami harus bertahan
hidup dengan meminjam uang para tengkulak", kata Deli (42), kepada
GoRiau.com, Sabtu (17/11/2018).
Deli
mengaku, jika harga karet terus merosot, tentu akan menimbulkan dampak
besar bagi kelangsungan kehidupan petani. Begitu juga dengan
kelangsungan pendidikan para anak petani karet."Apabila harga
getah karet jauh dibawah harga sembako, tentu menjadi sebuah ancaman
bagi kami para petani karet dan ancaman juga bagi kelangsungan
pendidikan anak-anak kami", keluh bapak 4 anak itu.Atas hal itu,
Deli berharap pada pemerintah daerah, untuk membantu mencarikan solusi
bagi para petani karet, khususnya di Kabupaten Inhu, tuturnya.Pantauan
GoRiau.com, selain getah karet, harga TBS (Tandan Buah Segar) kelapa
sawit di Inhu juga ikut merosot hingga ke angka Rp850 rupiah.Dari
pengakuan petani sawit, anjloknya harga TBS tersebut juga sudah
berlangsung hampir satu bulan. Para petani sawit itu juga berharap,
adanya peran aktif pemerintah dalam mengatasi persoalan para petani,
baik petani karet maupun sawit. ***
https://www.goriau.com/berita/riau/sudah-4-tahun-harga-karet-di-inhu-tak-kunjung-membaik-anak-petani-terancam-putus-sekolah.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar