Rabu, 21 Februari 2018 19:23 WIB
Jet Tempur dan Helikopter Lanud TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru Dilibatkan Pantau Karhutla di Riau
Jet tempur milik Lanud TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru (Foto: Dokumen GoRiau.com)
PEKANBARU -
Pemerintah Provinsi Riau resmi menetapkan status siaga darurat
kebakaran lahan dan hutan (Karhutla) hingga 31 Mei 2018 nanti, mencegah
terjadinya ancaman kabut asap imbas dari Karhutla tersebut, dengan
melibatkan masing-masing Satgas (Satuan Tugas).
Begitu pula dengan Satgas Udara dari pihak Pangkalan Udara (Lanud) TNI
AU Roesmin Nurjadin yang bermarkas di Kota Pekanbaru. Pihak Lanud RSN
(Roesmin Nurjadin) memastikan, jet tempur turut dilibatkan untuk
memantau titik api dari udara, sambil menggelar patroli rutin.
Pesawat
tempur ini antara lain dari Skadron Udara 16 dan 12 yang dimiliki
Lanud. Tentunya dari udara, identifikasi titik api dapat lebih mudah dan
akurat. Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Operasi Lanud Roesmin Nurjadin
Pekanbaru Kolonel Pnb Jajang Setiawan, Rabu (21/2/2018) siang."Sesuai
intruksi pimpinan, kita membantu dalam mengidentifikasi titik-titik api
(Firespot) dari udara," terang dia. Para pilot jet tempur itu nantinya
akan mengecek lokasi Karhutla yang terjadi di Riau, dan merangkum
berbagai informasi yang terpantau dari udara.
Informasi ini kemudian akan diteruskan ke Satgas, sehingga dapat
ditindak lanjuti secara cepat, sebelum Karhutla meluas dan berpotensi
menimbulkan kabut asap. Cara itu, juga pernah diterapkan beberapa tahun
lalu, saat terjadi Karhutla di Provinsi Riau.
Selain itu, Lanud
Roesmin Nurjadin juga memiliki Helikopter Super Puma, yang juga dapat
difungsikan untuk melakukan pemantauan, hingga pengerahan personel via
udara, jika misalnya akses ke lokasi Karhutla sulit dijangkau dari
darat.Untuk diketahui, Karhutla di Riau tercatat sudah mencapai
luasan sekitar ratusan hektar, yang terjadi disejumlah Kabupaten, salah
satunya Kepulauan Meranti. Bahkan pula, pemerintah Provinsi Riau telah
menetapkan status Siaga Darurat Karhutla.Selain Riau, ada tiga
daerah lainnya yang mengambil langkah serupa, diantaranya Sumatera
Selatan, Kalimantan Barat serta Kalimantan Tengah. Salah satu alasannya,
karena adanya peningkatan titik panas (Hotspot), demikian disampaikan
dalam rilis dari pihak BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
Pusat.Disebutkan, bahwa daerah yang berada di sekitar
khatulistiwa saat ini memasuki musim kemarau periode pertama, seperti
daerah Riau, Kalimantan Barat serta Kalimantan Tengah yang memiliki pola
hujan ekuatorial. ***
https://www.goriau.com/berita/peristiwa/jet-tempur-dan-helikopter-lanud-tni-au-roesmin-nurjadin-pekanbaru-dilibatkan-pantau-karhutla-di-riau.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar