Selasa, 27 Februari 2018 02:03 WIB
Perempuan Tani HKTI Kembangkan Ayam Unggulan Berteknologi Biosolution Enzact
Ketua Umum HKTI, Moeldoko saat melantik perempuan HKTI. (istimewa)
JAKARTA - Perempuan
Tani Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) berencana memperluas
program pengembangan ayam unggulan berteknologi biosolution enzact
(enzym activation). Uji coba program ini yang dilakukan di wilayah
Cianjur ternyata memperlihatkan hasil positif.
Hal tersebut dikatakan Ketua Perempuan Tani HKTI, Dian Novita Susanto,
ketika bersama sejumlah pengurus organisasinya melakukan kunjungan
observasi uji coba program ayam unggulan ini di Kampung Bunipasir,
Maleber, Cianjur, Jawa Barat, akhir pekan kemarin.
Kandang yang
menjadi obyek observasi adalah milik Zaenal. Luas kandangnya berukuran
20 meter persegi dan terisi 50 ekor ayam dengan kondisi kebersihan yang
terjaga baik. Zaenal menjalankan program biosolution enzact untuk
peternakan ayam sehat sejak beberapa bulan lalu. Dian menyebutkan, keunggulan dari program ini, antara lain, kandang ayamnya bersih/tidak kotor dan tidak bau.
"Selain itu ayamnya juga sehat dengan daging yang berkualitas,†kata Dian, Senin (26/2).
Untuk jenis ayam petelur, kelebihan dari program ini adalah ayam mampu
menghasilkan telur istimewa yaitu bisa langsung dikonsumsi tanpa perlu
dimasak terlebih dahulu. Dengan program biosolution ini, dari 20 ayam
petelur mampu menghasilkan sekitar 14 butir per hari. Inovasi
peternakan ayam rakyat ini merupakan salah satu realisasi dari program
kerja Perempuan Tani HKTI yang akan dikembangkan secara nasional.
"Program biosolution ini ke depannya akan terus dijalankan sebagai
pengembangan kualitas peternakan ayam sekaligus peningkatan perekonomian
masyarakat,†ujar Dian. Menurut Dian, pihaknya akan terus
bergerak melakukan inovasi serta turun ke pedesaan untuk membina
pertanian dan peternakan. “Dengan adanya program biosolution ini kami
berharap perempuan-perempuan Indonesia mampu mandiri dengan beternak
ayam sehat dan untuk menopang perekonomian keluarga,†kata Dian.
Perempuan Tani merupakan sayap organisasi otonom HKTI dan
kepengurusannya dilantik oleh Ketua Umum Jenderal TNI (Purn) Moeldoko di
kantor DPN HKTI Jakarta Pusat, pada 10 Januari 2018. Sayap HKTI ini
menjadi salah bagian dari upaya pemberdayaan wanita dan kaum muda di
bidang pertanian. “Selain mengurus rumah tangga, perempuan
dapat membantu suami dalam mencari nafkah dan mengurus lahan pertanian
atau pekarangan untuk menghidupi keluarganya,†kata Dian seusai
dilantik menjadi ketua Perempuan Tani 2017-2022. Ketua Umum HKTI
Jenderal TNI (Purn) Moeldoko menyatakan, perempuan adalah pihak yang
ikut berjasa pada proses budidaya pertanian dan peternakan tradisional.
Ini ditandai dengan peran aktif perempuan HKTI dalam mengembangkan
budidaya peternakan melalui keterampilannya. "Perempuan turut
andil mengembangkan pertanian peternakan. Di samping peran utama
perempuan dalam pengambilan keputusan rumah tangga. Perempuan merupakan
kunci dalam ketahanan pangan dalam sebuah keluarga dimulai dari
perencanaan, mengolah pangan, hingga menentukan besar kecilnya
anggaran," kata Moeldoko. Moeldoko menegaskan, saat ini sudah
saatnya perempuan mempunyai akses yang sama dalam hal pembangunan
pertanian dan peternakan. Menurutnya, perempuan harus ikut berperan
dalam pengambilan keputusan, termasuk di sektor ini. “Selain
mengurus rumah tangga, perempuan dapat membantu suami dalam mencari
nafkah dan mengurus lahan pertanian atau pekarangan untuk menghidupi
keluarganya,†kata Moeldoko. ***
https://www.goriau.com/berita/ekonomi/perempuan-tani-hkti-kembangkan-ayam-unggulan-berteknologi-biosolution-enzact.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar