Teleskop Raksasa di Cile Akan Ungkap Misteri Energi Gelap
KEMAJUAN luar
biasa pada pembangunan peralatan raksasa Large Synoptic Survey
Telescope (LSST) sudah terlihat. Teleskop itu menjadi terobosan terbesar
kemampuan manusia dalam memotret alam semesta. Alat ini seakan menjadi
mata terbesar di bumi yang menerawang jauh ke pedalaman jagat raya,
melintasi ruang dan waktu. Peralatan itu akan menghasilkan gambar alam
semesta yang paling dalam dan luas, dibandingkan gambar-gambar lain yang
pernah tertangkap teleskop.
Pembangunan teleskop raksasa di
Cile itu dimulai pada 2015 dan akan mulai beroperasi sekitar 2022.
Sekarang, tiga tahun sejak dibangun, tayangan video terbaru menunjukkan
bagaimana fasilitas di atas puncak gunung itu mulai terlihat bentuknya.
Video yang dirilis tim LSST itu menunjukkan gambar luar biasa dari
perkembangan pembangunan fasilitas itu.
Saat ini, tim bekerja sama dengan subkontraktor Besalco untuk memindahkan fasilitas atap gerak (mobile)
ke lokasi datar di sebelah utara gedung. Menurut rencana konstruksi
proyek, fasilitas itu akan mendapat peralatan utama teleskop sekitar
2019-2020. Kemudian, operasional teleskop akan dimulai sekitar
2022-2023.
"LSST akan menangkap lebih dari 800 gambar setiap
malam, menangkap seluruh angkasa dua kali sepekan," papar tim pakar yang
membangun fasilitas itu.
Peralatan itu dilengkapi kamera 3,2
gigapixel, instrumen kuat yang memerlukan 1.500 layar definisi tinggi
untuk menampilkan hanya satu gambar. Kamera canggih akan menangkap
gambar di angkasa dan menjadi jantung dari LSST. "Setiap bagian gambar
angkasa akan dikunjungi 1.000 kali selama survei. Dengan kekuatan
pengumpul cahaya setara dengan kaca utama berdiameter 6,7 meter, setiap
observasi 30 detik akan mampu mendeteksi objek 10 juta kali lebih redup
dari yang dapat dilihat mata manusia," papar tim pakar LSST, dikutip Daily Mail.
Para
pakar menambahkan, "Sistem data yang kuat akan membandingkan gambar
baru dengan gambar sebelumnya untuk mendeteksi perubahan kecerahan dan
posisi benda-benda sebesar gugusan galaksi yang sangat jauh dan sekecil
asteroid dalam jarak dekat." Saat ini kamera dirakit di SLAC National
Accelerator Laboratory, Departemen Energi Cile. Karena itu akan menjadi
mata LSST dan mengungkap detail alam semesta yang belum pernah terekam
gambar dengan tingkat ketajaman seperti itu. Teleskop ini pun akan
mengungkap sejumlah misteri terbesar dalam alam semesta.
Departemen
Energi menyetujui awal konstruksi LSST pada September 2015. Tonggak
sejarah konstruksi yang disebut Keputusan Kritis 3, ditandai dengan
keputusan persetujuan sebelum kamera dipasang. "Sekarang kita dapat
terus maju dan memasang berbagai komponen serta mulai membangunnya,"
papar Direktur LSST Steven Kahn.
Mulai 2022, LSST akan mengambil
gambar-gambar digital seluruh langit belahan selatan setiap beberapa
malam dari puncak gunung Cerreo Pachon, Cile. Dengan fasilitas tersebut,
para pakar akan memiliki gambar yang lebar, dalam, dan cepat diproses
dari langit malam. Para pakar juga dapat dengan cepat membuat katalog
sejumlah bintang dan galaksi yang telah diobservasi.
Selama 10
tahun beroperasi nantinya, LSST akan mendeteksi puluhan miliar objek.
Ini merupakan pertama kalinya satu teleskop dapat mengobservasi lebih
banyak galaksi dibandingkan jumlah orang di bumi. Teleskop itu juga
mampu menciptakan film angkasa dengan detail luar biasa. Kamera teleskop
sebesar satu mobil kecil itu memiliki bobot lebih dari tiga ton. Kamera
itu akan menangkap gambar angkasa dengan resolusi tinggi sehingga
membutuhkan 1.500 layar televisi definisi tinggi untuk menayangkan satu
gambar dari teleskop itu.
Dengan bantuan teleskop itu, para pakar
hendak menemukan jawaban dari sejumlah pertanyaan besar saat ini,
antara lain bagaimanakah misteri energi gelap yang mendorong akselerasi
ekspansi kosmik? Apakah materi gelap itu, bagaimana penyebarannya, dan
bagaimana mereka dapat memengaruhi formasi bintang-bintang, galaksi, dan
struktur lebih besar?
Pertanyaan lain yang hendak diungkap,
yaitu bagaimana Galaksi Bima Sakti terbentuk dan bagaimana
konfigurasinya sekarang berubah dengan penggabungan beberapa bagian
lebih kecil sepanjang waktu kosmik? Bagaimana kondisi bagian luar sistem
tata surya? Mungkinkah menyelesaikan pendataan bagian-bagian lebih
kecil dalam sistem tata surya, khususnya potensi asteroid berbahaya yang
dapat menabrak bumi? Apakah ada fenomena eksotik dan eksplosif yang
baru di alam semesta yang belum ditemukan?
LSST akan meneliti
materi gelap dan energi gelap menggunakan beberapa miliar galaksi,
dengan beragam metode yang memungkinkan pemeriksaan hasilnya. Dengan
memetakan galaksi-galaksi sepanjang ruang dan waktu, membuat katalog
massa mereka dan mempelajari pengaruh mereka dalam distorsi ruang dan
waktu.
Dengan demikian, LSST akan mengumpulkan pengetahuan baru
tentang materi gelap dan energi gelap. Yang menjadi ketertarikan para
pakar adalah perilaku dinamis energi gelap dan pengaruh materi gelap
dalam pengembangan struktur dalam skala kosmik. Kehadiran LSST juga
menjadi lompatan besar dalam studi sistem tata surya.
Fasilitas itu akan mengukur jutaan benda antariksa yang bergerak,
termasuk orbit, warna, dan informasi lain dari objek tersebut. Teleskop
itu juga memiliki kemampuan menemukan asteroid kecil dengan diameter
hanya 140 meter. LSST juga dapat mendeteksi 60-90% potensi asteroid
berbahaya dengan diameter lebih dari 140 meter.
(amm)
https://autotekno.sindonews.com/read/1281157/124/teleskop-raksasa-di-cile-akan-ungkap-misteri-energi-gelap-1518315624/13
Tidak ada komentar:
Posting Komentar