Selasa, 08 Mei 2018

Antisipasi “Aksi Coret Baju” Disdik Pekanbaru Minta Siswa Pakai Baju Melayu

visiriau.comPekanbaru – Aksi coret-coret baju memang menjadi budaya yang mendarah daging untuk pelajar di Indonesia. Kegiatan ini seperti seremoni “wajib” yang menjadi tradisi pelajar untuk merayakan kelulusan.
Namun di Pekanbaru, Kadis Pendidikan H Abdul Jamal Mpd Selasa (8/5) telah menginstruksikan kepada kepala sekolah SMP di Pekanbaru agar saat pengumuman kelulusan siswa diharuskan mengenakan seragam baju melayu. Bukan seragam putih, biru. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi coret-coret baju saat pengumuman kelulusan siswa SMP 18 Mei mendatang.

“Karena biasanyakan yang dicoret-coret itu baju segaram nasional (putih, biru). Makanya nanti kita minta sekolah agar menyampaikan ke siswanya untuk menggunakan segaram baju melayu saja saat pengumuman kelulusan. Ini antisipasi kita untuk meminimalisir terjadinya aksi coret-coret,” ujar Jamal.
Saat disinggung terkait teknis pengumunan kelulusan, pihak Disdik Kota Pekanbaru menyerahkan sepenuhnya ke sekolah. Biasanya ada yang diumunkan melalui website sekolah, sms atau di mading sekolah.

“Tapi kita sarankan nanti pas pengumuman itu orangtuanya juga diundang. Jadi biar yang melihat pengumuman kelulusan itu orang tua siswa langsung,” ungkap Jamal.
Seperti diketahui, tahun ini sebanyak 17.447 siswa tingkat SMP sederajat mengikuti Ujian Nasional (UN). Baik Ujian Nasional Berbasis Komputer atau UNBK maupun Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP).
Dari jumlah tersebut, siswa yang mengikuti UNBK sebanyak 11.728 siswa tingkat SMP/MTS. Sedangkan Siswa SMP/MTS yang mengikut UNKP tahun pelajaran 2017-2018 sebanyak 5719. (ipk)

http://visiriau.com/antisipasi-aksi-coret-baju-disdik-pekanbaru-minta-siswa-pakai-baju-melayu-pada-pengumuman-kelulusan/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar