Antisipasi “Aksi Coret Baju” Disdik Pekanbaru Minta Siswa Pakai Baju Melayu
visiriau.com – Pekanbaru – Aksi
coret-coret baju memang menjadi budaya yang mendarah daging untuk
pelajar di Indonesia. Kegiatan ini seperti seremoni “wajib” yang menjadi
tradisi pelajar untuk merayakan kelulusan.
Namun di Pekanbaru, Kadis Pendidikan H Abdul Jamal Mpd Selasa (8/5)
telah menginstruksikan kepada kepala sekolah SMP di Pekanbaru agar saat
pengumuman kelulusan siswa diharuskan mengenakan seragam baju melayu.
Bukan seragam putih, biru. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi aksi
coret-coret baju saat pengumuman kelulusan siswa SMP 18 Mei mendatang.
“Karena biasanyakan yang dicoret-coret itu baju segaram nasional
(putih, biru). Makanya nanti kita minta sekolah agar menyampaikan ke
siswanya untuk menggunakan segaram baju melayu saja saat pengumuman
kelulusan. Ini antisipasi kita untuk meminimalisir terjadinya aksi
coret-coret,” ujar Jamal.
Saat disinggung terkait teknis pengumunan kelulusan, pihak Disdik
Kota Pekanbaru menyerahkan sepenuhnya ke sekolah. Biasanya ada yang
diumunkan melalui website sekolah, sms atau di mading sekolah.
“Tapi kita sarankan nanti pas pengumuman itu orangtuanya juga
diundang. Jadi biar yang melihat pengumuman kelulusan itu orang tua
siswa langsung,” ungkap Jamal.
Seperti diketahui, tahun ini sebanyak 17.447 siswa tingkat SMP
sederajat mengikuti Ujian Nasional (UN). Baik Ujian Nasional Berbasis
Komputer atau UNBK maupun Ujian Nasional Kertas dan Pensil (UNKP).
Dari jumlah tersebut, siswa yang mengikuti UNBK sebanyak 11.728
siswa tingkat SMP/MTS. Sedangkan Siswa SMP/MTS yang mengikut UNKP tahun
pelajaran 2017-2018 sebanyak 5719. (ipk)
http://visiriau.com/antisipasi-aksi-coret-baju-disdik-pekanbaru-minta-siswa-pakai-baju-melayu-pada-pengumuman-kelulusan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar