Pemkab Rohul Diimbau untuk Awasi Proyek 2018, Terutama Proyek Ini
ilustrasi tribun
Laporan Wartawan Tribunrohul.com, Donny Kusuma Putra
TRIBUNROHUL.COM, PASIRPANGARAIAN-
Dua tokoh pemuda Rokan Hulu (Rohul), Hardizon Said dan Mukmin Rangkuti
meminta Pemerintah Rohul, betul betul ekstra dalam mengawasi
pelaksanaan proyek kegiatan pembangunan 2018 ini, terutama menyangkut
kualitas pekerjaan.
Menurut Hardizon, pemerintah perlu diingatkan karena disinyalir
pemenang lelang kegiatan tahun 2018, terutama untuk proyek non aspal,
seperti gedung, turap, Semenisasi, beberapa kontraktor berani menawar
paket 15 persen sampai 22 persen dibawah pagu atau Harga Perkiraan
Sendiri (HPS).
"Sepertinya
ada kesan, kontraktor asal dapat memenangkan proyek saja, sehingga
berani menawar terlalu rendah yakni antara 15 sd 22 persen dari pagu
atau HPS, namun dikhawatirkan proyek nanti dikerjakan asal jadi,
"katanya, Jumat (11/5/2018).
Econ panggilan akrabnya mengaku, jika pemerintah nanti kurang
mengawasinya akan berakibat pada buruknya kualitas pekerjaan dan itu
akan berbanding lurus dengan kinerja pemerintah, selanjutnya dalam hal
ini yang disalahkan masyarakat adalah Bupati, bukan Kepala Dinas, PPK,
PPTK atau Panitia Lelang.
Sementara, Dalam hitungan Mukmin Rangkuti, adanya penawaran
kontraktor yang dinilai "terjun bebas" pada angka 15 sampai 22 persen
sehingga dapat menang di paket proyek itu, merupakan penawaran yang
terlalu berani.
"Jika kita hitung dengan penawaran yang turun sampai 22 persen,
ditambah PPN/PPH 12 persen serta biaya lainnya yang dikeluarkan
kontraktor, otomatis tak sampai lagi 50 persen anggaran proyek itu untuk
pekerjaan, karena tentu kontraktor juga ingin keuntungan sekian
persen," imbuhnya.
Untuk mencari solusi atas hal itu, Mukmin menyarankan agar dimasa
yang akan datang, Asosiasi jasa konstruksi harus dilibatkan dalam
konsultasi oleh panitia lelang.
"Kita ingin pekerjaan proyek pemerintah berkualitas alias bukan
dikerjakan asal jadi dan kontraktor sendiri tidak sampai rugi atau
bangkrut," imbuhnya.
Bukan hanya itu saja, Mukmin dan Econ juga minta pemerintah di
tingkat bawah seperti Camat, Kades, RW dan RT juga terlibat langsung
dalam pengawasan proyek serta segera melaporkan kegiatan tak sesuai
bestek.
"Media masa dan LSM juga tak kalah pentingnya untuk terlibat mengawasi pekerjaan pembangunan tersebut," tutup econ dan Mukmin.
Sementara Ketua Komisi IV DPRD Rohul, Nono Patria Pratama meminta
agar semua pihak untuk melakukan memonitoring dan pengawasan terakait
pelaksanaan proyek secara serius bila nanti sudah diumumkan siapa
pemenangnya.
Dirinya hanya mau mengingatkan pada mutu dan kualitas pekerjaan
proyek itu, apabila pada penawaran itu sudah ada pemenangnya dan
diharapkan dikerjakan sesuai bestek.
"Kita
khawatir pada mutu dan kualitas propel, bila penawaran itu dari 15
hingga lebih 20 persen turun penawaran dari pagu anggaran, namun untuk
melakukan penawaran itu sudah haknya dari Kontraktor," imbuhnya.
Nono mengaku, Jajaran Pemerintah Kabupaten Rokan Hulu (Rohul), Riau
diminta betul betul ekstra dalam mengawasi pelaksanaan proyek kegiatan
pembangunan 2018 ini, terutama menyangkut kualitas pekerjaan.
Dirinya juga meminta Unit Layanan Pengadaan dan LPSE Pemkab Rohul
memberikan yang terbaik dengan melakukan verifikasi pengecekan dan
kroscek pada berbagai penawaran proyek-proyek tersebut.
"Kan tidak harus yang paling rendah penawaran hingga turun dari
15-lebih 20 persen yang menang, namun itu pun kewenangan di ULP, LPSE
serta haknya kontraktor juga membuat penawaran, kami dari Komisi yang
membidangi akan terus melakukan pengawasan secara ektra," pungkasnya.(*)
Artikel ini telah tayang di Tribunpekanbaru.com dengan judul Pemkab Rohul Diimbau untuk Awasi Proyek 2018, Terutama Proyek Ini, http://pekanbaru.tribunnews.com/2018/05/11/pemkab-rohul-diimbau-untuk-awasi-proyek-2018-terutama-proyek-ini?page=2.
Penulis: Donny Kusuma Putra
Editor: Budi Rahmat
http://pekanbaru.tribunnews.com/2018/05/11/pemkab-rohul-diimbau-untuk-awasi-proyek-2018-terutama-proyek-ini?page=2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar