Sabtu, 31 Maret 2018

Berita Khusus Pilgubri 2018

Kampanye Dialogis di Sri Handayani Siak Kecil, Warga Curhat Soal Minimnya Perhatian pada Agama

Kampanye Dialogis di Sri Handayani Siak Kecil, Warga Curhat Soal Minimnya Perhatian pada Agama 
 
SIAK KECIL - Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Riau, DR Firdaus MT- Rusli Effendi melaksanakan kampanye dialogis di Dusun Sri Handayani Desa Koto Raja, Kecamatan Siak Kecil Bengkalis, Sabtu (31/3/2018) siang tadi.Dalam kampanye tersebut, pasangan calon nomor urut 3 mendapat banyak sekali keluhan dari warga seputar minimnya perhatian pemerintah terhadap permasalahan agama, termasuk pendidikan agama dan kesejahteraan para guru madrasah.Kondisi tersebut salah satunya disampaikan Hindun, salah seorang guru agama yang mengaku sangat prihatin dengan perhatian yang diberikan pemerintah untuk guru agama.''Maaf Pak Firdaus, kami yakin Bapak pemimpin yang baik, yang perduli dengan masyarakat. Tapi, jujur Pak, kami terkadang kecewa dengan kebijakan pemerintah yang tidak perhatian pada pendidikan agama. Katanya agama itu penting, tapi lihatlah, di tempat tinggal saya, sudah semenjak 20 tahun lalu punya Pendidikan Diniyah Takmiliah Awaliyah (PDTA), dulu kami menumpang di masjid, selanjutnya menumpang di sekolah negeri, lantas sekolahnya di runtuhkan dan sekarang kami menumpang ke sana kemari. Kita ajukan usulan pada semua pihak, tak satupun yang peduli. Sampai hari ini, kami masih menumpang. Guru-guru kami pun hanya bergaji Rp200 ribu per bulan,'' ungkap Hindun.
 
Hal yang sama juga diungkapkan Abuzar, salah seorang warga Sri Widodo Siak Kecil yang mengaku prihatin dengan tidak perdulinya pemeintah atas pendidikan agama.''Saya mengelola PDTA Muhammadiyah di Sri Widodo. Tapi sampai hari ini, sudah lebih 30 tahun tak ada perhatian pemerintah. Pendidikan agama katanya benteng untuk anak-anak kita. Tapi, kami nyaris tak diperdulikan. Sesekali memang ada yang bantu. Tapi yang bukan untuk membina. cuma dibantu kapan ada saja. Hal ini sungguh membuat prihatin,'' sebut Abuzar.Untuk itulah, dia mendoakan Firdaus agar terpilih memimpin Riau, sehingga bisa membantu dan peduli tentang pendidikan agama, khususnya yang berada di PDTA dan sejenisnya.''Kami banyak mendenger informasi tentang kebijakan Pak Firdaus memperhatikan kesejahteraan guru agama, guru madrasah. Kami ingin dan mendoakan Bapak memimpin Riau, sehingga bisa memperjuangkan apa yang menjadi aspirasi kami,'' ungkap dia.Menanggapi itu, Firdaus pun mengungkapkan keprihatinannya. Hanya saja, diakui dia, memang ada beberapa kebijakan yang membatasi kewenangan kepala daerah dalam memberikan dukungan kepada madrasah. Namun, hal tersebut bukan berarti tidak bisa mendukung.''Isha Allah, sampai hari ini, honor guru madrasah kita bantu di Pekanbaru, per bulannya Rp650ribu. Bahkan guru Raudatul Athfal pun kita berikan honor. Insha Allah, bila kelak terpilih dan Allah Ridho, kita akan bantu melalui kebijakan pemerintah provinsi,'' ungkap Firdaus.''Ada banyak jalan yang bisa digunakan, bisa berupa bantuan keuangan pemerintah provinsi atau dana provinsi yang dititipkan kepada pemerintah kabupaten dan kota. Bisa berupa pembangunan madrasah, atau sarana pendidikan dan penguatan bidang keagamaan. Mohon doakan kami, semoga perjuangan ini bisa terwujud,'' ujar Firdaus.Selain persoalan pendidikan agama yang demikian mengemuka, Firdaus juga banyak mendapat masukan perihal penyediaan infrstruktur jalan desa yang masih belum memadai dan butuh pengelolaan yang lebih baik lagi guna menunjang kelancaran pelayanan publik dan ekonomi masyarakat desa yang umumnya bergantung dari sektor perkebunan dan pertanian.Beberapa program yang berkaitan dengan pembangunan ruas jalan di Bengkalis pun diungkapkan Firdaus. ''Mudah-mudahan, bila Allah Ridho, kita akan benahi persoalan ini,'' ungkapnya. (rls)
 
https://www.goriau.com/berita/riau/kampanye-dialogis-di-sri-handayani-siak-kecil-warga-curhat-soal-minimnya-perhatian-pada-agama.html 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar