Kisruh Rute Taiwan-China, 176 Penerbangan Dibatalkan
Riva Dessthania Suastha , CNN Indonesia | Selasa, 30/01/2018 22:29 WIB
Penolakan izin maskapai ini merupakan respons
atas tindakan China yang belakangan membuka sejumlah rute baru, salah
satunya yang melewati jalur utara Selat Taiwan. (Ilustrasi/REUTERS/Aly
Song)
Jakarta, CNN Indonesia -- Maskapai penerbangan China
Eastern Airlines dan Xiamen Airlines, membatalkan 176 penerbangan dari
dan ke Taiwan di tengah kisruh rute penerbangan dengan China.Kedua maskapai secara terpisah mengatakan tidak memiliki pilihan selain membatalkan perjalanan setelah otoritas Taiwan menolak izin ratusan penerbangan tersebut. Padahal, ratusan penerbangan itu merupakan angkutan tambahan menyambut libur Tahun Baru China.
"Kami mengungkapkan ketidakpuasan dan kecaman yang kuat terhadap otoritas Taiwan, yang mengabaikan opini publik dan berkeras pada keinginan mereka sendiri," bunyi pernyataan China Eastern, Selasa (30/1).
"Kami mendesak otoritas Taiwan mengambil langkah dari sudut pandang kesejahteraan rakyat kedua pihak, sesuai dengan keinginan banyak orang dan memenuhi kebutuhan rakyat yang mendesak, tidak menghalangi warga Taiwan yang ingin mudik," ucap Xiamen Airlines melalui pernyataan secara terpisah.
Akibat insiden ini, kedua maskapai minta maaf kepada para penumpang. Mereka juga menyediakan jasa pengembalian uang dan pemesanan ulang bagi para penumpang yang telanjur membeli tiket pesawat.
Penolakan izin maskapai ini merupakan respons atas tindakan China yang belakangan membuka sejumlah rute baru. Salah satu rutenya melewati jalur utara Selat Taiwan.
Taiwan, yang selama ini dianggap China sebagai wilayahnya yang memberontak, juga memprotes penerapan rute udara itu dilakukan tanpa persetujuan pemerintahannya.
Menurut Taipei, rute baru itu menyalahi perjanjian 2015 lalu yang mengharuskan China dan Taiwan mendiskusikan terlebih dahulu sebelum membuka jalur penerbangan baru.
Lihat juga:Bahasa Indonesia Makin Disukai di Taiwan |
Melalui jumpa pers, Menteri Transportasi Taiwan, Ho Chen Tan, menampik bahwa pemerintah memaksa pembatalan ratusan penerbangan tersebut.
"Kami tidak pernah mengatakan bahwa kami tidak akan menyetujui adanya penerbangan tambahan dari China Eastern atau Xiamen Airlines. Selama ini kami mengatakan bahwa kami berharap situasinya dapat memenuhi kebutuhan para pelancong dan bahwa mereka bisa mendiskusikan pengaturan sesuai dengan kita," kata Ho.
"Saat ini, mereka yang menyatakan sendiri tidak mau menyesuaikan. Itu bukan berarti kita sama sekali tidak setuju mereka mengadakan penerbangan tambahan," lanjutnya seperti dikutip Reuters.
https://www.cnnindonesia.com/internasional/20180130171236-113-272681/kisruh-rute-taiwan-china-176-penerbangan-dibatalkan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar