Sabtu, 27 Januari 2018 06:57 WIB
Ada Pungli di Sekolah Daerah Anda? Jangan Ragu Lapor Kemendikbud
Istimewa.
JAKARTA - Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengingatkan masyarakat tak
ragu melapor bila menemui praktik pungutan liar (pungli).
Hal ini untuk memastikan setiap masyarakat mendapatkan layanan
pendidikan yang baik "Pelanggaran-pelanggan sering terjadi dalam praktik
yang dilakukan sekolah.
Untuk itu, bila melihat pelanggaran, segera laporkan ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
"Termasuk bila ada sekolah yang melakukan pungutan liar (pungli)," kata
Staf Khusus Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Fajar Riza Ul Haq, lewat
keterangan tertulis, Sabtu (27/1/2018).
Hal ini diungkapkan Fajar ketika mengunjungi Kampung Waringin Jaya, Bojong Gede, Kabupaten Bogor, Jumat (26/1).
Dalam kesempatan tersebut, Fajar bertemu dengan masyarakat yang
mayoritas kaum ibu-ibu.Upaya pelaporan pungli dapat dilakukan lewat
berbagai cara. Salah satunya melalui
https://laporpungli.kemdikbud.go.id. Dia mengingatkan hadirin
untuk benar-benar memperhatikan pendidikan anak-anak. Dia mengatakan
pemerintah menjamin hak setiap warga negara untuk menempuh pendidikan
dasar. Kata Fajar, pemerintah saat ini telah membantu 19 juta
anak untuk dapat mengenyam pendidikan dasar. Pemerintah fokus pada
masyarakat yang berasal dari golongan tidak mampu. Menurutnya, sekolah berperan penting untuk mendata murid tak mampu.
Di hari yang sama, Fajar juga mengunjungi Forum Pemuda Cibeber III,
Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Dalam forum tersebut, dia juga
mengajak pemuda melek politik. "Tapi politik yang memang
benar-benar digunakan untuk kepentingan dan kemaslahatan bersama," ucap
Fajar di Islamic Center, Leuwiliang, Bogor. Tokoh pemuda
Muhammadiyah ini bicara soal Indonesia yang dianugerahi bonus demografi.
Ini adalah kondisi saat angkatan produktif anak jadi warga mayoritas
sehingga tingkat ketergantungan ekonomi di masyarakat akan semakin
berkurang. "Pemuda benar-benar akan memainkan peranan penting di banyak sektor kehidupan bernegara," ucap Fajar.
Dia mengingatkan pemuda untuk tak terpecah belah karena pilihan politik
yang berbeda. Menurutnya, peran pemuda turun ke politik tak hanya aktif
di partai. Memperjuangkan kepentingan masyarakat juga, kata
dia, bagian dari kesadaran politik."Dalam agama Islam sendiri, politik
lebih cair. Politik merupakan bagian dari muamalah, dan pemuda memiliki
tanggung jawab yang strategis untuk negara," tuturnya. Fajar
mengapresiasi keberadaan Forum Pemuda Leuwiliang. Menurutnya,
forum-forum semacam ini bisa menjadi wahana bersilaturahmi sekaligus
ajang tukar ide antarpemuda. ***
https://www.goriau.com/berita/gonews-group/ada-pungli-di-sekolah-daerah-anda-jangan-ragu-lapor-kemendikbud.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar