Rabu, 31 Januari 2018 06:04 WIB
Wuih.., PLN Bakal Bangun Tower Tertinggi di Dunia
BALI -
PT PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Distribusi Bali tengah
menginisiasi pasokan listrik untuk memenuhi kebutuhan Bali melalui
saluran Jawa-Bali yang disebut dengan Bali Crossing. Untuk itu PLN akan
melakukan penambahan tower dan dua tower nantinya akan memiliki tinggi
376 meter dan ini yang tertinggi di dunia.
Di Tiongkok sudah ada, tingginya 340 meter. Begitu juga di Turki
tingginya 300 meter. Di Jerman juga sudah ada. Jadi ini (Bali Crossing)
bukan teknologi baru, tapi kita yang tertinggi di seluruh dunia
Menurut
General Manager PT PLN Distribusi Bali, I Nyoman Suwarjoni Astawa,
pasokan listrik Bali Crossing diperlukan karena pasokan listrik Bali
pada status siaga.Jika tak segera dicarikan solusinya, maka pada
tahun 2020-2021, cadangan listrik Bali akan habis. Saat ini, beban
puncak listrik di Bali yakni 70-80 persen. Beban puncak itu paling
banyak di Bali Selatan.
''Permintaan listrik tumbuh 8,6 persen dari 2012-2017. Kami menawarkan
solusi Bali Crossing yang menghubungkan Jawa-Bali. Pendanaan sudah siap
dari ADB dan Asia Infrastructur Fund dari Jerman,'' kata Astawa, Selasa,
30 Januari 2018.
Proyek Bali Crossing nantinya akan menggunakan
tower yang terbentang sejauh 300 kilometer. Di Jawa Timur akan ada 311
tower, sementara di Bali ada 203 tower.''Untuk perizinan dari
semua instansi seperti Kementerian Kehutanan, Kementerian Lingkungan
Hidup, Kementerian Perhubungan, Kementerian Kominfo, Balai Taman
Nasional, Gubernur Jatim sudah. Untuk Jawa Timur sudah beres,'' ujarnya.Di
sisi lain, Manager Unit Pelaksanaan Proyek (UPP) Jaringan II Jawa
Bagian Timur dan Bali (JBTB) PT PTLN, Indrayoga Suharto, menjelaskan,
nantinya tower akan melintasi Selat Bali sejauh 2,68 kilometer.''Jadi
nanti towernya di Pulau Jawa itu di Watu Dodol, Banyuwangi, setinggi
376 meter. Total tower dari sisi Jawa sampai Bali sebanyak 514 tower,''
ujarnya.Ia melanjutkan, Bali Crossing akan mengaliri listrik
untuk kebutuhan Bali selama 10 hingga 15 tahun ke depan. Proyek yang
akan menghasilkan tambahan pasokan listrik bagi Bali sebanyak 2.800 MW
itu seharusnya sudah mulai berjalan dan diharapkan selesai pada tahun
depan.''Sebenarnya tahun 2019 sudah harus jalan dan beroperasi.
Tapi karena ada beberapa kendala maka proses pembangunannya baru selesai
tahun 2021. Proyek ini menghabiskan dana sekitar US$420 juta atau
sekitar Rp5-6 triliun,'' ujarnya.Untuk kebutuhan tower,
diperlukan luas lahan sekitar 4,1 hektare. Tower yang khusus akan
menghubungkan Jawa dan Bali itu diklaim akan menjadi yang tertinggi di
dunia.Untuk kabel yang melintas di Selat Bali akan berada sekitar
70 meter dari permukaan laut. ''Nanti tinggi kapal yang boleh melintas
itu 42 meter. Ini aman dari aspek lingkungan hidup. AMDAL sudah dapat
dari Kementerian Lingkungan Hidup. Nanti desainernya dari Jerman,''
demikian kata Indrayoga. ***
Editor: Hermanto Ansam
Sumber: viva.co.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar