Datang ke Kepulauan Meranti,
Deputi IV BRG RI Buka Kenduri Cinta di Desa Lukun
Universitas Riau gelar kegiatan Kenduri Cinta Restorasi Gambut di Desa Lukun, Meranti. Acara yang dihadiri Mantan Rektor Ashaluddin Jalil dibuka Deputi IV Bidang Penelitian dan Pengembangan BRG RI.
Riauterkini - TEBING TINGGI TIMUR - Deputi IV Bidang Penelitian dan
Pengembangan Badan Restorasi Gambut (BRG) Republik Indonesia, Dr Harris
Gunawan, membuka kegiatan Kenduri Cinta Restorasi Gambut di Desa Lukun,
Kecamatan Tebingtinggi Timur, Kepulauan Meranti, Riau, Sabtu 6 Januari 2017.
Hadir anggota kelompok ahli BRG, yang juga mantan Rektor UNRI dua periode,
Prof Dr Ashaluddin Jalil, M.Si, Camat Tebingtinggi Timur Suyatno SPd MM,
Kabag Humas dan Protokol Setdakab Meranti Helfandi SE MSi, Sekcam
Syarifuddin, Kades Lukun Lukman Ahmad, Kades Batin Suir Tarmizi A.Ma,
Babinsa Sertu Harahap, kelompok masyarakat binaan dan unsur lainnya.
Pada kegiatan yang dilaksanakan Pusat Studi Bencana (PSB) pada Lembaga
Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Riau itu, dilakukan
pemaparan pelaksanaan MAPA Badan Restorasi Gambut di Tebingtinggi Timur
oleh para Ketua Paket (Panel) Peneliti PSB.
Dr Adi Prayitno selaku Ketua Panitia acara Kenduri Cinta Restorasi Gambut
melaporkan, kegiatan tersebut dilaksanakan dalam rangka untuk memaparkan
hasil dari kegiatan penelitian dan pengembangan PSB Universitas Riau yang
didukung Badan Restorasi Gambut RI.
Kepala Desa Lukun, Lukman Ahmad dalam sambutannya mengaku bersyukur dengan
pelaksanaan program Restorasi Gambut di desanya. Sejak kegiatan penelitian
dan pengembangan restorasi gambut itu dilaksanakan, Desa Lukun tidak
mengalami kekeringan air saat musim panas.
Sementara itu Camat Tebingtinggi Timur, Suyatno SPd MM yang baru dilantik
Jumat kemarin, mengajak warganya untuk terus bahu membahu membangun.
Baginya Desa Lukun tidak asing lagi karena dulunya sering berkunjung saat
adiknya bertugas di Desa ini.
Camat Suyatno juga mengaku sangat mendukung dan mengapresiasi program
penyelamatan gambut oleh Badan Restorasi Gambut RI melalui para peneliti
PSB Universitas Riau, sehingga daerah ini bisa terbebas dari bencana
kebakaran hutan dan lahan.
"Kegiatan restorasi gambut ini sangat bermanfaat, dalam rangka untuk
penyelamatan, pemanfaatan dan pemberdayaan masyarakat wilayah gambut di
Kecamatan Tebingtinggi Timur. Untuk itu saya ajak masyarakat jangan hanya
berpangku tangan, laksanakan program ini dengan baik," ajaknya.
Kabag Humas dan Protokol Setdakab Kepulauan Meranti, yang juga mantan Camat
Tebingtinggi Timur, Helfandi SE MSi mengatakan, sangat bersyukur bisa
melihat perkembangan program restorasi gambut di Kecamatan ini.
"Alhamdulillah setelah memantau dan melihat, bagi kami sudah cukup membantu
masyarakat dan membantu penanggulangan masalah kebakaran hutan dan lahan di
Kecamatan Tebingtinggi Timur," ujarnya.
Menurutnya, program itu harus terus dilestarikan oleh masyarakat, sementara
peran Pemerintah hanya memberi pancing atau rangsangan. Apabila tidak
dilestarikan, seperti halnya kayu hutan, mustahil dalam 20 tahun kedepan
masyarakat bisa mendapatkannya.
Kabag Humas mengharapkan, kehadiran Deputi IV BRG RI di Kepulauan Meranti
dapat memberikan pencerahan dan pembinaan kepada masyarakat, disamping
terus mengembangkan program di daerah ini bersama Kementerian LHK yang
berasal dari alokasi APBN.
Kemudian Deputi IV Bidang Penelitian dan Pengembangan Badan Restorasi
Gambut (BRG) Republik Indonesia, Dr Harris Gunawan dalam pengarahannya
mengharapkan, kepedulian terhadap program restorasi gambut bisa terus
mendapat dukungan dari seluruh elemen pemerintah dan masyarakat.
Harris menilai, peran masyarakat Kecamatan Tebingtinggi Timur sangat
strategis dalam program penyelamatan, pemanfaatan serta pemberdayaan di
lahan gambut, sehingga program restorasi gambut dapat terus dikembangkan di
daerah ini.
Harris juga berkesempatan memanen ikan dari kolam demplot pengembangan
model budidaya perikanan rawa berskala kecil, produktif dan ramah
lingkungan, sekaligus menyemai bibit ikan di saluran air depan Gedung
Serbaguna Desa Lukun tempat pelaksanaan acara.
Rombongan juga melakukan peninjauan demplot sekat kanal, sumur pantau,
paludi kultur dan tanaman kehidupan di Desa Lukun, yang kemudian
dilanjutkan kunjungan peninjauan di Desa Tanjung Sari, Kecamatan
Tebingtinggi Timur. (rud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar