Intai Selama 10 Jam, Polres Rokan Hulu Cegat dan Gagalkan Penyelundupan 12,9 Ton BBM Subsidi
tribunpekanbaru/doniputra
Tim
Opsnal Sat Reskrim Polres Rohul amankan lima terduga penyelundup BBM
dari Padang Lawas, Sumut. Polisi sita barang bukti BBM jenis Premium
12,9 ton dan 150 liter pertalite serta lima unit mobil pengangkut BBM
Laporan Wartawan Tribunrohul.com, Donny Kusuma Putra
TRIBUNROHUL.COM, PASIRPANGARAIAN- Kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) di Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) menjadi fenomena yang menarik untuk disimak.
Pasalnya masyarakat pemilik kendaraan bermotor akan merasakan dampak sulitnya mendapatkan BBM.
Namun,
di satu sisi masyarakat akan dirugikan, sementara disisi lain akan ada
pihak yang yang merasa sangat diuntungkan, yakni dengan cara melakukan
penyelundupan BBM tersebut ke suatu daerah dan menjual dengan harga yang
tinggi.
Baru-baru ini Sat Reskrim Polres Rohul berhasil menggagalkan
penyelundupan BBM subsidi ke wilayah Kecamatan Tambusai dan Tambusai
Utara.
Dalam pengungkapan itu, tim Opsnal Sat Reskrim Polres Rohul amankan
lima terduga penyelundup BBM dari Padanglawas, Sumut, diantara pria
berinisial SLM, RG dan EK serta seorang perempuan inisial NRL.
Selain itu, Polisi juga sita barang bukti BBM jenis premium 12,9 ton dan
150 liter pertalite serta lima unit mobil pengangkut BBM tersebut.
Kapolres Rohul AKBP Yusup Rahmanto, SIK. MH melalui Kasat Reskrim
Polres Rohul AKP Harry Avianto, SIK menjelaskan, pengungkapan adanya
penyelundupan BBM subsisdi di ini berawal dari informasi masyarakat
tentang kelangkaan atau sulitnya mendapat BBM di setiap Stasiun
Pengisisan Bahan Bakar Umum (SPBU) wilayah Rohul, terutama di Kecamatan
Tambusai dan Tambusai Utara.
Diakuinya, di dua Kecamatan ini ada dua SPBU diantaranya SPBU
Talikumain di Kecamatan Tambusai dan SPBU Rantau Kasai di Kecamatan
Tambusai.
"Namun, meski ada dua SPBU ini tetap saja masyarakat kesulitan mendapatkan BBM bersubsidi," katanya, Kamis (4/1/2018).
Kemudian,
tambahnya, masih berdasarkan informasi dari masyarakat, BBM subsidi di
dua Kecamatan ini hanya bisa didapat dari pengecer yang berasal dari
luar Kabupaten Rohul, dengan harga berkisar Rp 8 ribu hingga Rp 9 ribu
per liternya.
Oleh karena ini masyarakat setempat merasa kewalahan dengan harga yang cukup menguras kantong itu.
Atas dasar itulah, pihaknya lakukan penyelidikan guna mengungkap siapa oknum yang memanfaatkan kelangkaan BBM subsidi ini.
Dan pada waktu penyelidikan, tim Opsnal mendapat informasi ada oknum yang memanfaatkan situasi ini untuk meraup keuntungan.
Oknum yang dimaksud adalah beberapa warga asal Padanglawas, Sumut.
Dijelaskanya, berdasarkan hal tersebut, dan setelah melakukan
pencarian fakta-fakta, pada Jumat (22/12/2017) tim Opsnal langsung
lakukan pengintaian di lokasi Kecamatan Tambusai.
Dimana, berdasarkan keterangan pengangkut BBM subsidi itu akan melintas di Jalan raya Kecamatan Tambusai.
"Setelah lakukan pengintaian selama 10 jam mobil pengangkut BBM yang
dimaksud melintas dan langsung kita cegat. Kita berhasil amankan empat
tersangka. Selain itu kita juga situ BBM jenis premium 12,9 ton dan 150
liter pertalite serta lima unit mobil pengangkut BBM, diantaranya dua
Colt Diesel dan 3 Pick Up L300,"ungkap.
Lebih
lanjut dijelaskan AKP Harry, dari pengakuan empat pelaku bahwa BBM
tersebut didapat dari salah satu SPBU yang berada di Kecamatan Ujungbatu
Sosa, Padang Lawas Propinsi Sumut dan akan dijual ke pembeli-pembeli di
Kecamatan Tambusai dan Tambusai Utara.
"Untuk pelaku kita jerat dengan pasal 53 huruf (b) dan atau huruf (d)
UU RI No 22 Tahun 2001 Ttg Minyak dan Gas Bumi. Saat ini pelaku dan
barang bukti kita amankan di Mapolres Rohul,"pungkasnya.(*)
Penulis: Donny Kusuma Putra
Editor: Afrizal
Sumber: Tribun Pekanbaru
http://pekanbaru.tribunnews.com/2018/01/04/intai-selama-10-jam-polres-rokan-hulu-cegat-dan-gagalkanpenyelundupan-129-ton-bbm-subsidi?page=3
Tidak ada komentar:
Posting Komentar