Kamis, 04 Januari 2018 18:34 WIB
Pembangunan Gedung Baru Berlanjut, Tahun 2019 RSUD Bangkinang Jadi Rujukan Regional
Lokasi pembangunan gedung baru RSUD Bangkinang.
BANGKINANG -
Tahun 2018 ini, Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bangkinang, Kampar, Riau
akan melanjutkan pembangunan gedung baru yang direncanakan berlantai
lima. Manajemen rumah sakit yang telah menjadi Badan Layanan Umum Daerah
(BLUD) mematok target pada tahun 2019 mendatang RSUD ini akan menjadi
rumah sakit rujukan regional bersama tiga RSUD lainnya di Riau.
Direktur RSUD Bangkinang dr Andri Justian kepada wartawan di ruang
kerjanya, Kamis (4/1/2018) menjelaskan, untuk menjadi rumah sakit
rujukan regional. Diantara syaratnya minimal 200 bed atau tempat tidur,
sementara saat ini RSUD Bangkinang masih memiliki 130 bed.
Kekurangan
70 bed lagi, diharapkan dari gedung baru yang masih dalam tahap
pembangunan. Kelanjutan pembangunan gedung baru telah dipastikan dari
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dimana pada tahun ini Kemenkes
RI menganggarkan dana Rp 19 miliar dari dana alokasi khusus (DAK).
''Kalau gagal bisa diambil kabupaten,'' ucapnya Andri.
Jika
rencana lima lantai ini tidak selesai oleh dana dari pemerintah pusat
maka pihaknya akan minta ke Pemerintah Kabupaten Kampar. Seperti
diberitakan pada 25 September 2017 lalu, pembangunan gedung baru ini
direncanakan lima lantai.
Sebagaimana dikemukakan Bupati Kampar pada saat ground breaking atau
peletakan batu pertama gedung baru RSUD Bangkinang, Senin 25 September
2017 lalu, gedung baru ini akan dibangun lima lantai. Untuk tahap awal,
selama 120 kerja hingga akhir tahun 2017 dibangun pondasi dengan dana Rp
10 miliar. Kemudian Pemkab Kampar mengharapkan ada tambahan dana Rp 58
miliar lagi dari pemerintah pusat pada tahun anggaran 2018 untuk
kelanjutan pembangunannya.
Andri menambahkan, dengan kekuatan dana
Rp 19 miliar, saat ini masih sedang dikaji oleh pihak konsultan untuk
pembangunan tiga lantai. ''Rancangan awal lima lantai. Karena DAK
sedikit. Saat ini masih sedang dikaji. Bisa tiga atau empat. Bupati
ingin lima lantai. Kalau lima nanti dilanjutkan dengan dana APBD
Kampar,'' katanya.
Pihaknya juga masih berupaya menargetkan
akreditasi B karena ini juga bagian dari upaya menjadikan rumah sakit
ini menjadi rumah sakit rujukan regional.
Ia juga mengaku tenaga
medis untuk sub spesdialis masih kurang. Sementara dokter spesialis saat
ini ada 22 orang dokter spesialis, 12 dokter umum yang aktif melayani
ditambah dokter gigi 5 orang dan sisanya perawat, bidan dan karyawan
lain. "Yang kurang sub spesialis. Spesialisas penunjang masih kurang
tapi ada yang masih sekolah. Sub spesialis bisa didatangkan dari
Pekanbaru sekali seminggu,'' bebernya.
Dari pantauan di lokasi
pembangunan gedung baru, pondasi dan sejumlah tiang telah tampak
berdiri, tidak ada aktivitas pekerja di lokasi yang masih dipagari
dengan atap seng itu. Satu unit alat berat tampak ada di lokasi. ***
https://www.goriau.com/home.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar