Buka Festival Berdah Mandah, Bupati Sebut Budaya Ini Cetak Rekor Muri
Kamis,28 Desember 2017 - 16:29:56 WIB | Di Baca : 100 Kali
HARIANRIAU.CO - Demi membumikan berdah sebagai khazanah melayu
Indragiri Hilir (Inhil), pemerintah kabupaten Inhil melalui Dinas
Pariwisata, Kepemudaan dan Olahraga, dan Kebudayaan (Disparporabud)
Inhil bekerjasama dengan pemerintah kecamatan Mandah menggelar festival
berdah se-kecamatan Mandah Tahun 2017.
Berdah merupakan qasidah yang berisi syair tentang pujian terhadap
Rasulullah maupun pemimpin negeri. Berdah dimainkan oleh sekelompok
orang menggunakan gendang besar dengan posisi duduk bersila.
Bertempat di halaman kantor camat Mandah, Bupati Inhil Drs HM Wardan
MP membuka secara resmi festival berdah ini, Rabu (27/12). Dalam
kesempatan itu turut hadir sejumlah pejabat eselon di lingkungan pemkab
Inhil, camat Mandah Umar Hamdi S.Pt, unsur forkopimcam Mandah, tokoh
agama, tokoh masyarakat, ketua Pimpinan Cabang Muslimat Nahdlatul Ulama
(PC-Muslimat NU) Inhil Hj Zulaikhah Wardan S.Sos ME beserta pengurus,
ketua PAC Muslimat NU Mandah, dan para undangan.
Acara ini disejalankan dengan istighotsah, juga pelantikan pengurus
Pimpinan Anak Cabang (PAC) Muslimat NU Mandah serta ketua dan pengurus
pimpinan ranting Muslimat NU desa/ kelurahan se-kecamatan Mandah.
Selain itu, acara diisi pula dengan sunatan massal yang ditaja oleh
Dinas Sosial Inhil bekerjasama dengan Koordinator Kesejahteraan Sosial
(K3S) Inhil.
Berdasarkan laporan panitia pelaksana, festival berdah sudah dimulai
sejak tahun 2006. Pada tahun 2011 festival berdah pertama kali
dilaksanakan dengan memperebutkan piala bergilir.
Tema yang diangkat pada festival berdah kali ini ialah 'Dengan
Festival Berdah Kita Syiarkan Budaya Islami di Tengah-tengah
Masyarakat.'
Camat Mandah, Umar Hamdi S.Pt dalam sambutannya menyampaikan tentang
realisasi program Desa Maju Inhil Jaya (DMIJ)."Untuk kecamatan Mandah
ditahun 2017 ini program DMIJ sudah mencapai 92%. Kami saat ini
merencanakan pembangunan dermaga di 5 desa, namun belum selesai.
Kegiatan yg masuk laporan di kecamatan Mandah sekarang ini tidak sampai
10 %. Sehingga terus dilaksanakan pemantauan," jelasnya.
Untuk berdah sendiri, diakuinya sejak bulan Juni tahun 2017 sudah ada
12 kelompok berdah yang berbakat. "Oleh sebab itu kami mengharapkan
bagaimana pengembangan berdah terutama untuk anak-anak. Kami berharap
gaungnya tidak hanya di Mandah tapi juga di kecamatan lain supaya lebih
disosialisasikan. Barangkali berdah ini juga dapat dijadikan event
tahunan yang pelaksanaannya tidak hanya di kecamatan Mandah saja,"
sebutnya.
Sementara itu, Zulaikhah Wardan menyerahkan baju adat melayu Riau
kepada PAUD binaan Muslimat NU Inhil serta buku pedoman organisasi dan
administrasi Muslimat NU sebelum menyampaikan sambutannya.
Istri orang nomor satu di Inhil ini mengapresiasi pelaksanaan
festival berdah maupun festival keagamaan lain yang telah dilaksanakan
di kecamatan Mandah. Ia menilai bahwa hal tersebut sejalan dengan
program pemerintah dalam bidang keagamaan.
"Di sini ada namanya festival berdah, festival maulid nabi, ini luar
biasa. Saya pikir di Inhil hanya ada di kecamatan Mandah. Ini sudah
sejalan dengan program pemerintah dalam menjalankan visinya. Salah
satunya bagaimana kita mewujudkan kabupaten yang bermarwah dan
bermartabat," ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, wanita yang akrab disapa Ikha ini
berharap agar kehadiran Muslimat NU dapat bermanfaat bagi masyarakat.
"Ibu-ibu semoga bisa membina anak-anak kita di bidang keagamaan. Supaya
ana-anak kita tidak terjerumus kepada hal-hal yang tidak baik yang
akhirnya tidak punya mada depan," tegasnya.
Sedangkan Bupati Inhil menyerahkan piala bergilir festival berdah
kepada panitia pelaksana, E-KTP kepada camat Mandah, dan bantuan sembako
kepada lansia dari program K3S.
Istighotsah adalah program pemkab Inhil perkecamatan. Hal tersebut diungkapkan bupati saat mengawali sambutan.
"Istighotsah diliat dari harfiahnya adalah pertolongan. Yaitu kita
mohon pertolongan dari Allah agar terwujudnya keajaiban atas sesuatu
yang sulit untuk kita wujudkan. Jadi kita berdoa. Istighotsah
dilaksanakan beramai-ramai diawali dengan wirid. Maka kuncinya adalah
memohon kepada Allah agar negeri kita menjadi negeri yang aman,
sejahtera, dan menjadi yang sebagaimana kita harapkan," ujar bupati yang
dikenal agamis ini.
Menurutnya pembangunan daerah tidak mutlak hanya fisik saja. Tetapi
juga menitik beratkan pada pembangunan non fisik. Salah satunya ialah di
bidang keagamaan. "Selain itu program yang kita titipkan kepada K3S
berupa bantuan kepada masyarakat yang kurang mampu. Untuk membangun
program kita harus meningkatkan koordinasi mulai dari tingkat bawah,
yaitu RT/ RW, lurah/ kades, camat, kepala dinas, sekda, sampai ke
pusat," papar Wardan.
Orang nomor satu di Bumi Hamparan Kelapa Dunia ini juga menyatakan
bahwa berdah merupakan budaya masyarakat yang paling kental di
masyarakat Inhil. "Budaya ini sudah masuk ke rekor muri pada tahun 2016.
Saya sangat mendukung kegiatan ini. Kalau bisa dilakukan pelatihan
untuk keseragaman dulu untuk kecamatan-kecamatan, disediakan alatnya.
Agar ada identitas atau ciri khas berdah Inhil. Saya juga mengapresiasi
atas festival maulid. Kalau perlu nanti diadakan festival berzanzi, atau
marhaban. Silakan even-even seperti ini dikembangkan. Dikoordinasikan
dengan dinas terkait," tuturnya.
"Saya pikir baru kecamatan Mandah ini yang melaksanakan kegiatan
seperti ini. Yang jelas yang dilakukan ini sudah sesuai dengan program
pemerintah untuk melestarikan budaya yang ada. Saya menyambut baik.
Mudah-mudahan apa yang kita laksanakan menjadi ibadah dan mendapat
berkah dari Allah," harap Wardan.
Acara ditutup dengan penandatanganan deklarasi laskar anti narkoba
Muslimat NU kecamatan Mandah oleh Bupati dan ketua PC Muslimat NU Inhil
beserta rombongan diiringi lagu Ya Lal Wathon oleh paduan suara Muslimat
NU kecamatan Mandah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar