Selasa, 19 Desember 2017 20:15 WIB
Tidak Ada Kata Menyerah, Itulah yang Dicetuskan Yopi dalam Mewujudkan Pembangunan di Inhu, Ini Segudang Prestasinya
Bupati Indragiri Hulu, Yopi Arianto melambaikan tangan saat meninjau pembangunan di daerah.
RENGAT -
Tidak sebatas janji-janji politik selama masa kampanye, keseriusan
Bupati Indragiri Hulu, Riau, Yopi Arianto dalam membangun infrastruktur
di kabupaten yang dipimpinnya benar-benar nyata. Dan saat ini, hasil
pembangunan tersebut langsung dirasakan manfaatnya oleh seluruh
masyarakat Inhu. Baik itu infrastruktur jalan, jembatan, maupun
pembangunan gedung kantor dan sarana umum lainnya.
Untuk
bidang infrastruktur jalan, pada APBD Kabupaten Inhu tahun 2017 ini,
Pemkab Inhu sudah merealisasikan pembangunan beberapa ruas jalan,
diantaranya jalan Desa Lubuk Sitarak - Desa Kuantan Tenang Kecamatan
Rakit Kulim sepanjang 1 km yang memakan anggaran Rp2,7 miliar.
Pemeliharaan
jalan dalam Kota Rengat sepanjang 1,6 km dengan anggaran Rp2,1 Miliar.
Peningkatan Jalan Simpang Kulim Jaya di Kecamatan LBJ sepanjang 2 km
dengan anggaran Rp3,8 miliar, dan pembangunan jalan Desa Plangko-Pasir
Beringin sepanjang 2 km dengan anggaran Rp3,5 miliar.
Demikian
diungkapkan Bupati Inhu, Yopi Arianto saat dikonfirmasi para awak media.
Untuk pemeliharaan jalan Pematang Silunak Kecamatan Batang Peranap
sepanjang 1,5 km, Pemkab Inhu juga sudah mengucurkan anggaran sebesar
Rp1,8 miliar dan ruas jalan dalam Kota Pematang Reba sepanjang 3,8 km
dengan anggarabn Rp1,8 miliar.
Begitu
juga dengan jalan Desa Talang Jerinjing–Sekip Hilir yang menghabiskan
anggaran sebesar Rp1,2 miliar dengan pajang pemeliharan 3 km, tutur
Yopi.
Tidak itu saja sambung bupati termuda di Riau itu, melalui
APBD Inhu tahun 2017 Pemkab Inhu juga telah menganggarkan dana untuk
pembangunan peningkatan jalan Desa Sungai Lala–Lubuk Batu Tinggal
sepanjang 20 km dengan anggaran Rp2,3 miliar.
Begitu juga dengan
jalan Bukit Petaling–Simpang Empat Belilas sepanjang 7 km yang menelan
anggaran Rp1,1 miliar, serta peningkatan jalan Desa Semelinang
Darat–Kota Medan sepanjang 15 km dengan anggaran Rp1,2 miliar.
"Selain
itu, kita juga telah mengucurkan anggaran untuk pembangunan dua unit
jembatan di Kecamatan Batang Peranap dengan anggaran sebesar Rp11,6
miliar dan pembangunan sarana air bersih di delapan kecamatan dengan
anggaran Rp9,5 miliar," tegas Yopi.
Dilanjutkan Yopi, sebelumnya
persoalan bencana banjir yang melanda beberapa wilayah di Inhu juga
sempat menjadi perhatian. Bahkan, dampak banjir juga sempat merusak
sejumlah fasilitas umum, seperti gedung sekolah dan kantor.
Berkaca
dari situ, Pemkab Inhu dengan serius melakukan pembenahan terhadap
sejumlah saluran air di wilayah yang terendam banjir tersebut. Yakni
dengan cara, membangun talud di Sungai Durian Kecamatan Rengat Barat dan
pembangunan talud SK 1 dan SK 2 di Jalan Dwikora Rengat dan dibeberapa
wilayah yang dianggap prioritas, termasuk program normalisasi Sungai
Kasai yang berada di belakang Pasar Kelayang.
"Semua itu kita
lakukan tentunya demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat," pungkas
Yopi sembari menyebutkan bahwa dirinya sering kali turun ke pelosok
desa dengan menggunakan motor hanya untuk menjemput aspirasi masyarakat
dan melihat hasil pembangunan yang ada.
Sementara itu, Plt Kadis
PUPR Inhu, Yelfidar mengatakan, terhitung sejak akhir APBD murni tahun
2012 lalu, Dinas PU dan Kimpraswil mendapatkan anggaran sebesar Rp161
miliar. Hal itu terdiri dari, Rp120 miliar lebih untuk semua sektor.
"Selain
melalui APBD Inhu, lobi ke Pemerintah provinsi Riau juga bagian dari
upaya kita untuk menggaet alokasi dana, bahkan pada tahun 2012 Pemprov
Riau mengalokasikan hingga Rp85 miliar yang diperuntukan untuk perbaikan
infrastruktur", tutur Yelfidar.
Dengan adanya dana bantuan
pemerintah provinsi Riau masuk ke Inhu, tentu mampu mempercepat proses
pembangunan. Dengan harapan, Inhu mampu melakukan pemerataan pembangunan
sesuai dengan harapan masyarakat.
Tidak
hanya sebatas pembangunan infrastruktur sambung Yelfidar, Bupati Inhu
juga berkomitmen dalam membangun sarana air bersih bagi seluruh warga
Inhu, mulai dari tingkat perkotaan hingga pedesaan.
Dengan begitu,
semua warga Inhu harus mendapatkan air bersih. Dan keberhasilan
tersebut juga tidak terlepas dari inovasi-inovasi yang cetuskan Pemkab
Inhu.
Dimana, perbaikan sarana penyaluran air bersih tersebut
dilaksanakan oleh Bidang Cipta Karya pada Dinas PUPR, dan 100 persen air
bersih ini merupakan salah satu satu program unggulan Bidang Cipta
Karya.
Pada wilayah perkotaan, pembangunan difokuskan kepada
pemasangan jaringan pipa distribusi dan sambungan rumah. Sementara itu
untuk pelayanan air bersih di pedesaan, Pemkab Inhu melakukan terobosan
dengan sharing dana APBN dalam program Pamsimas (Penyediaan Air Minum
dan Sanitasi Berbasis Masyarakat).
"Program ini merupakan
terobosan baru pada tahun 2017. Untuk pembangunan Pamsimas, terdapat 22
desa di Inhu yang sudah bisa merasakan manfaatnya. Kedepan pembangunan
fasilitas ini akan terus ditingkatkan," tegas Plt Kadi PUPR Inhu itu.
Dan
lagi pula sambung Yelfidar, program pembangunan infrastruktur pelayanan
air bersih itu merupakan salah satu program Nawacita Presiden Joko
Widodo. Oleh karena itu dengan berjalannya program tersebut bisa
meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya warga Inhu. (advertorial)
https://www.goriau.com/berita/indragiri-hulu/tidak-ada-kata-menyerah-itulah-yang-dicetuskan-yopi-dalam-mewujudkan-pembangunan-di-inhu-ini-segudang-prestasinya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar